nusakini.com-Jakarta-Sebanyak 5 peserta dari 10 nominator Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama teladan menjalani tahap wawancara di Jakarta, Kamis (29/11). Para pejabat ini mempresentasikan inovasi dan kinerja mereka di depan lima juri yang kredibel di bidangnya. 

Peserta pertama yang tampil ialah Kepala Badan Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Diketahui, Sutopo mengidap sakit kanker paru-paru stadium 4b, tetapi tetap cepat tanggap untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui media. Bahkan, beliau diberikan penghargaan oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Semangatnya melawan kanker dan tetap memberi informasi akurat itulah yang menjadi alasan utama BNPB mengusulkan Sutopo menjadi PPT Pratama Teladan 2018, dan berhasil masuk sampai tahap wawancara 10 besar. 

Inovasi yang dilakukan Sutopo salah satunya adalah membangun diorama bencana di Graha BNPB sebagai sarana edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Diorama ini dirancang dengan menarik sehingga tak membosankan ketika dikunjungi. 

Peserta kedua adalah Direktur Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal. Dijelaskan, ia berperan untuk melindungi dan memberikan bantuan hukum kepada WNI di luar negeri. 

Menurutnya, kurangnya pemahaman akan budaya negara lain juga menyebabkan banyak WNI menjadi korban kekerasan. Untuk itu, Iqbal dan stafnya selalu memberikan pemahaman dan pengajaran budaya kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri. 

Iqbal dan Tim Direktorat Konsuler Kemenlu telah mengembangkan aplikasi "Safe Travel" yang dilengkapi dengan tombol "Panic Button" bagi WNI yang sedang bepergian ke Luar Negeri. WNI yang mendapat masalah, bisa menekan panic button dan langsung mendapat bantuan dari Konsulat Kemenlu. 

Setelah Iqbal, adalah Direktur Pusat Teknologi Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yudi Purwantoro. Yudi memimpin 70 orang perekayasa teknologi dan non-perekayasa. 

Ia dan timnya juga telah menghasilkan berbagai inovasi. Diantaranya adalah teknologi Pemantau Penerbangan Nir-radar, teknologi navigasi laut, teknologi Telemedicine, navigasi bandara, dan layanan lab uji berstandar internasional pada delapan laboratorium yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Badan Uji Dalam Negeri. 

Selanjutnya adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) DKI Jakarta, Edy Junaedi. Dibawah kepemimpinannya, DPM PTSP DKI telah berkembang menjadi tiga besar agensi pelayanan di ibukota. Pelayanan ini juga bertransformasi menjadi Mal Pelayanan Publik (MPP). 

Di sisi investasi, realisasi investasi di Jakarta meningkat 40,23 persen pada tahun 2017, yakni sebesar Rp 82,46 triliun. Sebelumnya, pada 2016 sebesar Rp 58,8 triliun. 

Peserta terakhir kemarin adalah Kepala Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi Badan Standarisasi Nasional (BSN), Donny Purnomo. Pada 2017, unit kerja yang dipimpinnya itu mencapai sasaran kinerja melebihi target yang ditetapkan. Salah satunya adalah diakuinya tujuh skema akreditasi lembaga sertifikasi di tingkat internasional melalui Pacific Accreditation Cooperation/International Accreditation Forum Multilateral Recognition Arrangements (PAC/IAF MLA). 

Donny juga terlibat pada penyusunan UU nomor 20/2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian, UU Jaminan Produk Halal, UU Sistem Penilaian Kesesuaian, UU terkait Perdagangan, dan UU terkait Industri. 

Pada Jumat (30/11) akan dilakukan wawancara sesi kedua yang juga diikuti oleh lima peserta. Juri yang akan menilai mereka, ialah Azwar Abu Bakar, Helmi Yahya, Tasdik Kinanto, Maman Suherman, dan Nugroho Ananto.(p/ab)